Kamis, 20 Desember 2012

tugas PMR



Di PMR kita mendapat pelatihan tentang kepalangmerahan (Palang Merah Indonesia dan Palang Merah Internasional), PBB, pertolongan pertama, perawatan keluarga, pendidikan remaja sebaya, pengabdian masyarakat, kepemimpinan, komunikasi, dan kerja sama.
Apa tugas anggota PMR? 
1. Menjaga kesehatan.
Kita dilatih cara mencuci tangan yang baik dan benar, cara menyikat gigi, mencegah demam berdarah, menyantap makanan bergizi, melakukan pertolongan pertama sederhana, mencegah demam berdarah, HIV dan AIDS, serta sistem reproduksi manusia. 
2. Siap menghadapi bencana. Semua anggota belajar mengenali tanda-tanda bencana alam, seperti gempa dan tsunami.
Kita pun harus tahu kondisi alam di lingkungan sekolah atau tempat tinggal, sehingga diharapkan bisa membantu dan mengurangi dampak dari bencana alam.
Contohnya, saat gempa bumi, semua orang harus berlindung di bawah meja, melindungi kepala, atau berlari keluar menjauhi gedung.
Bagi yang tinggal di pinggir laut, harus selalu memperhatikan bila air laut surut tiba-tiba, karena itu adalah salah satu tanda akan terjadi tsunami. 
3. Ikut aksi sosial. Kegiatan yang bisa kita lakukan adalah mengajak teman- teman mengunjungi panti asuhan, menolong teman yang sakit, menjadi donor darah, memberantas sarang nyamuk, melaksanakan kegiatan UKS, membantu posyandu, dan lain-lain. 
4. Mempererat persahabatan. Anggota PMR mendapat kesempatan mengikuti pertemuan-pertemuan PMR di tingkat nasional maupun internasional. Misalnya, Jumbara (Jumpa Bhakti Gembira) Nasional dan Pertemuan Remaja Palang Merah dan Bulan Sabit Merah tingkat internasional. 
Diawali ketika Australia terlibat dalam Perang Dunia I (1914 – 1918). Pada saat itu Palang Merah Australia kekurangan tenaga. Anak-anak sekolah pun diminta untuk membantu sesuai dengan kemampuan. Mereka diberi tugas-tugas ringan misalnya, mengumpulkan pakaian-pakaian bekas. Anak-anak tersebut kemudian terhimpun dalam sebuah organisasi yang disebut Palang Merah Remaja (PMR).
Pada tahun 1919, Liga Perhimpunan Palang Merah Internasional memutuskan PMR menjadi bagian dari organisasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Palang Merah Indonesia (PMI), membentuk Palang Merah Pemuda (PMP) dalam kongresnya yang ke-4, pada Januari 1950 di Jakarta. Palang Merah Pemuda (PMP) kemudian berganti nama menjadi Palang Merah Remaja (PMR).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar